Total Tayangan Halaman

Jumat, 29 Juli 2011

rinduku..

Apa kabar jodohku?
baik-baik saja kan!
berat rasanya kantung mataku tertutup
bagaimana dg-mu?
apa kau selalu terbangun di sepertiga malam terakhir?
dan apakah mulutmu terus menerus berdzikir di malam itu?
jujur aku rindu padamu duhai jodohku
tapi saat ini blm saatnya untuk kita bertemu
bukannya aku tak mau atau aku tak rindu
tapi memang karena perjalanan kita masih panjang
dan masih banyak kewajiban yg harus kita penuhi sayang...
dan kita-pun masih belum muhrim..
terkadang aku berfikir.. apa nanti saat shubuh tiba,, kau akan membangunkanku, mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?
berat hati ini menantimu, gelisah pula hati ini memikirkanmu
duhai jodohku,,apa kau slalu hiasi langkahmu dg kebaikan-kebaikan?
sehatkah engkau sekarang?
kalau saja aku berada disampingmu saat ini, mungkin aku akan merawatmu dg penuh kasih sayang..
duhai jodohku,, sabar dan tenanglah..
aku disini masih bersabar menantimu, hatimu tak sedang terluka kan?.. tersenyumlah ^_^
karena aku yakin kebahagiaan akan slalu menyertai kita
jikalau detik ini hatimu sedang terluka, ambil lah air wudhu dan mendekatlah kepada-Nya.. tapi disini aku berharap kau baik-baik saja
hmmm..
waktu memang terasa lama buat ku,, tapi aku yakin tak-kan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu
dan sering pula kau akan menanyakan padaku: sudah shalatkah kau sayang? Mari kita sholat berjama’ah..
jodohku.... aku rindu...
kapan kita bertemu? begitu banyak hal yg ingin ku ceritakan kepadamu
begitu banyak pula harapanku untuk menantikan bimbinganmu
hati ini kosong... dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yg kan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku..
jodohku..
apa kau juga rindu padaku?
bagaimana dg Qur'an mu?
sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'? apa yg kau pahami dari isi kandungan ayat-ayat yg kau baca?
ceritakanlah padaku... meski aku hanyalah wanita yg bodoh,,aku siap mendengarnya...dan begitu juga dg keluh kesahmu, aku siap berbagi sayang..
Duhai jodohku,, perubahan apa yg kau lakukan dari hari ke hari sayang?
semakin membaik-kah? tak kau sentuh kan hal-hal yg dilarang agama?
aku berharap seperti itu... jodohku...
disetiap langkahku dan seusai shalatku.. selalu ku titipkan al-fatihah untuk mu, apakah kau juga begitu?
jodohku,,sabar ya sayang.. 
jangan sampai kau salah jalan.. salam rindu dan ta’dzimku tuk orang tuamu, sehatkan mereka?
masihkah kau jaga mereka dg kasih sayangmu? dan sudahkah kau bersyukur?
jodohku,, nantilah aku dg berbagai kebaikan yg nantinya akan membawa rahmat untuk kita..
jagalah dirimu dari hal-hal yg dilarang agama
karena aku mencintaimu secara tulus...
jodohku...
bersiaplah kau untuk mencintaiku secara tulus dan mau menerima segala kekuranganku
dan membenarkan ku dikala aku salah
sayang.... berusahalah,, ber​juanglah,, demi kata MERDEKA..
jodohku,, bimbinglah aku.. beri aku cahaya kasih sayang,, cahaya ilmu,, dan cahaya kesabaran..
jodohku,, bahagiakan orang tuamu dg menjaga sikapmu dan tutur katamu...
aku yakin kau adalah orang yg sabar
orang yg cakap untuk memimpin kelak
jodohku,,  jangan pernah merasa sepi... karena aku disini masih setia menantimu, dan disini aku masih setia menjaga kehormatanku
jodohku...
kala siang sudah berlalu... pejamkan matamu dg buaian do'a, begitu juga ucap do'a dariku kan selalu menyertaimu
semoga Allah selalu menjadikan kita dijalan yg benar.. amiiin
jodohku...
tak terasa pena ini telah banyak ku goresakan diatas kertas putih ini,, ini adalah tanda kerinduanku kepadamu yg amat sangat...
ingatlah sayang... aku selalu ada untukmu.. untuk itu jangan pernah kau merasa sendiri atau sepi..
hmmm.. semoga kerinduanku ini akan terjawab seiring berjalannya waktu..
salam ta’dzim dan sayangku untukmu..


(teruntuk jodoh qu yg belum qu ketahui siapa & dimana dia berada)

Jumat, 15 Juli 2011

"coretan buatmu kanda"

Ku persembahkan untuk (calon) Pendampingku yang berjiwa hanif

Duhai Kanda...
Kupersembahkan sebuah ayat dalam Al-Qur'an yang selalu kubaca disetiap kartu undangan yang selalu melayangkan fikiranku akhir-akhir ini. Hingga detik ini, ku sentiasa bertanya bilakah namaku tercantum pada sebuah kartu undangan pernikahan? Siapa pula nama yang mengiringi namaku pada kartu walimatulurus tersebut dalam rangka mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangat berat) itu?
"Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. 

Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Ruum : 21)

Tiada kata yang dapat kuucapkan atas kurnia Allah Ta'ala hingga pada waktu yang tepat nanti aku akan menikah dengan insan pilihan Allah Ta'ala yang telah ditetapkan-Nya dalam kitab Lauh Mahfudz, kecuali syukur alhamdulillah untuk-Nya. Nikmat dan anugerah ini sungguh begitu agung. 

Sesungguhnya, sudah ku jalani "proses" dengan laki-laki lain, tapi ternyata Allah takdirkan engkau masih tersembunyi dibalik kuasa-Nya. Menanti dengan ikhtiar dan doa yang penuh kesabaran untuk menghadirkanmu dalam hidupku merupakan anugerah dalam hidupku diantara anugerah-anugerah lain yanlg Allah Ta'ala berikan kepadaku. Diberi-Nya aku kesempatan untuk lebih memperbaiki diri sebagai Muslimah hingga aku layak untuk kau jemput kelak sebagai bidadarimu. Allah memberi ku ruang dan peluang untuk ku memperbaiki dgn mensolehakan diri agar ku bisa mendapat pasangan yang baik juga yang soleh, Insya Allah.

Subhanallaah! Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..

Duhai Kanda..
Apakah yang saat ini sedang engkau lakukan? Semoga engkau adalah seorang ikhwan (laki-laki) yang sedang bersemangat mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan bertaubat dari dosa-dosamu. Kembali kepada fitrahmu sebagai manusia yang bejiwa hanif, memperbaiki diri detik demi detik sebagai bekal meninggalkan perkampungan sementara yang penuh penipuan dan bersiap-siap menuju ke pekampungan yg berkekalan yaitu akhirat. Hingga pada saat kita dipertemukan oleh-Nya di tempat dan waktu yang tepat

Kanda...
Pada saatnya nanti, jika Allah Ta'ala sudah berkehendak untuk mempersatukan hati kita, maka tak lagi kupermasalahkan tentang mahar namun ku terima segalanya pemberianmu dengan penuh kerelaan dan keikhlasan. Tidak kita hiraukan lagi bujuk rayu setan akan materi. 

Hingga engkau dapat memenuhi perintah Allah Ta'ala yang berfirman :
"Dan berikanlah mahar (mas kawin) kepada perempuan yang kamu nikahi sebagai pemberian yang penuh kerelaan" (QS. An-Nisaa : 4)

Niat suci kita untuk menuju pernikahan yang barakah meluluh lantahkan hatiku untuk menerima mahar darimu apa adanya, bahkan akan ku mempermudah kau kanda dalam masalah ini, hingga aku yakin bahwa insya Allah aku bisa menjadi orang yang tersebut dalam sabda Rasulullaah Shallallaahu'alaihiwa Sallam :
"Wanita yang paling banyak mendapatkan berkah adalah yang paling ringan maharnya"

Dan akhirnya kita berdua makin yakin, bahwa pernikahan kita akan sesuai syari'at, sebagaimana Uqbah bin Amir radhiyallaahu'anhu berkata, Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam bersabda :
"Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah"

Duhai Kanda...
Kemudian, HALAL-nya kita untuk saling mencintai kerana Allah Ta'ala. Seketika, penantian kita yang lama itu, akan membebaskan syahwat2 yang selama ini kita pendam, bersamaan dengan meleburnya dosa-dosa kita lewat genggaman jari jemari kita. Kita akan semakin mengenal satu sama lain, cinta makin subur ditaman hati masing-masing pujian demi pujian yang mengekalkan cinta kita mulai bersemi indah. Karena-Nya 

kanda..
Kelak, malam-malam yang indah itu akan kau hiasi dengan membangunkanku disepertiga malam terakhir dengan lembut atau tanpa percikan air diwajahku. Kau ajak aku solat malam bersamamu dengan alunan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menggetarkan dan memberi ketenangan dalam taman hatiku, meluluh lantahkan jiwaku dan menghanyutkan aku akan kecintaanku pada Allah Ta'ala. 

Subhanallaah!

Fabiayyi alaairabbikumaa tukadzdzibaan..

Duhai Kanda..
Kuharap engkau adalah laki-laki penyabar dan dapat menghadapi emosionalku sebagai istri. Saat aku marah, saat aku salah, engkau meluruskanku dengan cara yang sangat baik dan lembut. Karena kutahu, engkau senantiasa ingin beribadah dengan ikhlas dan ittiba' (mengikuti) Rasulullah Shallallaahu'alaihi wa Sallam.

Dan saat engkau marah, sementara aku ikut terbawa emosi, maka engkau mengajakku untuk berlindung kepada Allah Ta'ala, berwuduk, dan solat dua rakaat. Apabila kita sedang berdiri, maka kita duduk, apabila kita sedang duduk, maka kita berbaring, atau salah satu dari kita akan mencium, merangkul dan menyatakan alasan kita. Apabila salah satu diantara kita berbuat salah, maka kita akan saling memaafkan kerana mengharapkan wajah Allah Ta'ala semata. (Fiqhut Ta'amul bainaz Zaujani)

Lantas kita mengunci rapat-rapat setiap pintu perselisihan dan tidak menceritakannya kepada orang lain. Saling instropeksi, menyadari kesalahan masing-masing dan saling memaafkan serta memohon kepada Allah Ta'ala agar senantiasa disatukan-Nya hati kita, dimudahkan urusan dalam KETAATAN KEPADA-NYA, dan diberikan kedamaian dalam rumah tangga kita.

"Betapa indahnya menjadi bunga ditaman hatimu..."

Duhai Kanda...
Engkau memberiku makan apabila engkau makan, Engkau memberiku pakaian apabila engkau berpakaian, Engkau tidak akan memukul wajahku, Engkau tidak akan menjelek-jelekkan diriku, dan Engkau tidak akan meninggalkanku melainkan didalam rumah (yakni tidak berpisah tempat tidur melainkan didalam rumah)

Dengan keimanan dan ketaqwaanmu, engkau tidak pernah berputus asa dalam mencari rezeki. Berikhtiar dan bertawakkal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Ta'ala, sebagaimana perintah Rasulullah SAW

Kanda...,
Ku akan memilihmu karena agama yang ada pada dirimu. Memilihmu karena ku tahu bahwa engkau akan senantiasa menjagaku dan anak-anakku kelak dari api Neraka. Kau ajarkan aku untuk taat dan bertakwa kepada Allah 'Azzawa Jalla.. Sungguh, betapa kau telah membawaku teringat dan bergetar saat engkau menasihatiku sambil membawakan firman Allah Ta'ala : Hingga cita-citaku dan keinginanku tuk menjadi BUNGA DITAMAN HATIMU sebagaimana Khadijah Radhiyallaahu'anha menemani Rasulullaah Shallallahu'alaihi wa Sallam sepanjang hidupnya dapat aku amalkan perlahan-lahan dengan bimbinganmu.

Kelak akan engkau ajarkan pula aku untuk sentiasa berbakti kepada ibu bapa kita untuk menggapai redha Allah Ta'ala. Birrul walidain (berbakti kepada orangtua)

Kanda...,
Betapa aku akan taat kepadamu dengan segala ketaatan dan ketakwaanmu kepada Allah Ta'ala dan ketaatanmu kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi waSallam. Hingga andaikata Allah Ta'ala tidak melarangku untuk bersujud kepada selain-Nya, maka engkaulah tempatku untuk bersujud memohon Surga... 

Temanilah diriku sampai matiku nanti, dampingi aku dalam melaksanakan amanah rumah tanggaku. Sesungguhnya, sebagai kepala keluarga engkau akan ditanya dihadapan Allah Azza wa Jalla tentang pertanggungjawabanmu atas diriku sebagai istrimu. Juga anak-anak dan rumah tangga sebagai beban di pundakmu.

Sungguh begitu indah memilikimu dalam mitsaqan gholizha ini kelak..maka bagaimana aku tidak akan memperhatikanmu, sementara engkau adalah syurga dan nerakaku,

Duhai Kanda..
Air mata yang menitis saat ini menjadi penyaksian secercah coretan hatiku ini yang akan ku serahkan padamu bila tibanya saat dan waktu yang tepat. Dan KeranaNya..."JADILAH SURGA DITAMAN HATIKU...amin

"Semoga Allah Ta'ala segera mempertemukan kita dan sentiasa mempermudah urusan kita dalam mitsaqan-ghalizha (perjanjian yang sangatberat) kelak...Aamiin Ya rabbal'alamin

Sekedar Perkongsian.. moga bermanfaat, yang baik itu datang dari Allah dan yg buruk itu dtg dari diri saya sendiri, Allahurobbi...

♥*ღ☆**ღ ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUUღ☆ღ*♥*ღ☆ღ,¤¤*¨*ღ☆

(¯`v´¯)♥SALAM MENCARI MARDHOTILLAH ♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`·.¸.·`
..♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)(¯`v
´¯).`•.¸.•´♥..♥♥..
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•
.¸¸¸¸.•*¨*•♥

Rabu, 13 Juli 2011

mengapa haruz berjilbab?

 ^smile^ It's a Sunnah ..
Bismillahir rohmaanir rohiim..
Assalamu'alaikum Warahamatullahi Wabarakatuh..

Yang Cantik yang Berjilbab !!!

Saudariku, Apa yang Menghalangimu untuk Berjilbab ?

Saudariku… Seorang mukmin dengan mukmin lain ibarat cermin. Bukan cermin yang memantulkan bayangan fisik, melainkan cermin yang menjadi refleksi akhlak dan tingkah laku. Kita dapat mengetahui dan melihat kekurangan kita dari saudara seagama kita. Cerminan baik dari saudara kita tentulah baik pula untuk kita ikuti. Sedangkan cerminan buruk dari saudara kita lebih pantas untuk kita tinggalkan dan jadikan pembelajaran untuk saling memperbaiki.

Saudariku… Tentu engkau sudah mengetahui bahwa Islam mengajarkan kita untuk saling mencintai. Dan salah satu bukti cinta Islam kepada kita –kaum wanita– adalah perintah untuk berjilbab. Namun, kulihat engkau masih belum mengambil “kado istimewa” itu. Kudengar masih banyak alasan yang menginap di rongga-rongga pikiran dan hatimu setiap kali kutanya,

“Kenapa jilbabmu masih belum kau pakai ?”
Padahal sudah banyak waktu kau luangkan untuk mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang perintah jilbab.

Sudah sekian judul buku engkau baca untuk memantapkan hatimu agar segera berjilbab. Juga ribuan surat cinta dari saudarimu yang menginginkan agar jilbabmu itu segera kau kenakan. Lalu kenapa, jilbabmu masih terlipat rapi di dalam lemari dan bukan terjulur untuk menutupi dirimu?

Mengapa Harus Berjilbab?

Mungkin aku harus kembali mengingatkanmu tentang alasan penting kenapa Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan perintah jilbab kepada kita –kaum Hawa- dan bukan kepada kaum Adam. Saudariku, jilbab adalah pakaian yang berfungsi untuk menutupi perhiasan dan keindahan dirimu, agar dia tidak dinikmati oleh sembarang orang.

Ingatkah engkau ketika engkau membeli pakaian di pertokoan, mula-mula engkau melihatnya, memegangnya, mencobanya, lalu ketika kau jatuh cinta kepadanya, engkau akan meminta kepada pemilik toko untuk memberikanmu pakaian serupa yang masih baru dalam segel. Kenapa demikian?

Karena engkau ingin mengenakan pakaian yang baru, bersih dan belum tersentuh oleh tangan-tangan orang lain. Jika demikian sikapmu pada pakaian yang hendak engkau beli, maka bagaimana sikapmu pada dirimu sendiri? Tentu engkau akan lebih memantapkan ’segel’nya, agar dia tetap ber’nilai jual’ tinggi, bukankah demikian? Saudariku, izinkan aku sedikit mengingatkanmu pada firman Rabb kita ‘Azza wa Jalla berikut ini,

“Katakanlah kepada wanita-wanita beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka, dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.’” (Qs. An-Nuur: 31)

Dan firman-Nya, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenali, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzaab: 59)

Saudariku tercinta, Allah tidak semata-mata menurunkan perintah jilbab kepada kita tanpa ada hikmah dibalik semuanya. Allah telah mensyari’atkan jilbab atas kaum wanita, karena Allah Yang Maha Mengetahui menginginkan supaya kaum wanita mendapatkan kemuliaan dan kesucian di segala aspek kehidupan, baik dia adalah seorang anak, seorang ibu, seorang saudari, seorang bibi, atau pun sebagai seorang individu yang menjadi bagian dari masyarakat.

Allah menjadikan jilbab sebagai perangkat untuk melindungi kita dari berbagai “virus” ganas yang merajalela di luar sana. Sebagaimana yang pernah disabdakan oleh Abul Qasim Muhammad bin ‘Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang artinya,

“Wanita itu adalah aurat, jika ia keluar rumah, maka syaithan akan menghiasinya.” (Hadits shahih. Riwayat Tirmidzi (no. 1173), Ibnu Khuzaimah (III/95) dan ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabiir (no. 10115), dari Shahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma)

Saudariku, berjilbab bukan hanya sebuah identitas bagimu untuk menunjukkan bahwa engkau adalah seorang muslimah. Tetapi jilbab adalah suatu bentuk ketaatanmu kepada Allah Ta’ala, selain shalat, puasa, dan ibadah lain yang telah engkau kerjakan. Jilbab juga merupakan konsekuensi nyata dari seorang wanita yang menyatakan bahwa dia telah beriman kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Selain itu, jilbab juga merupakan lambang kehormatan, kesucian, rasa malu, dan kecemburuan. Dan semua itu Allah jadikan baik untukmu. Tidakkah hatimu terketuk dengan kasih sayang Rabb kita yang tiada duanya ini ? Wallahi taufiq

Semoga bermanfaat untuk kita semua ... Amiin Ya Rabb

"Ukhti Fillah yg dalam Penantian"

"Teruntuk saudariku yang ku cinta karenaNya…
Ukhti, kalian adalah tulang rusuk yang hilang. Jika kalian dalam penantian, maka jadikan penantian itu jalan menuju keberkahan. Menanti bukan berarti berdiam diri, atau menunggu tanpa arti. Kalian adalah bidadari yang dicari. Sebelum pemilik tulang rusuk datang menjemput, isilah masa penantianmu dengan taqwa, sabar, do’a dan tawakkal. Meski kau boleh mengajukan proposal lebih dulu, tapi aku yakin, al-Haya’ yang menjadi perisai bagimu akan membuatmu urung untuk mengungkap perasaan. Cinta yang tak mampu kau ungkap. cinta yang hanya kau dekap dalam bungkam. Karena mungkin kau tak seberani Khadijah…
Ukhti fillah, izinkan aku berbagi. Dialog dari hati ke hati.
Saudariku, kamu mungkin jauh lebih paham tentang yang ingin aku sampaikan. Namun, tak ada salahnya jika kita sama-sama mereviewnya kembali. Setidaknya, menasehati diri pribadi.
Tips mengisi penantian dengan proses yang berkah untuk hasil yang berkah:
© Senantiasa dekatkan diri kepadaNya. Taqorrub ilallah! Karena Dialah Sang Pemilik hati, Yang Menguasai hati, dan Maha Tahu segala isi hati.
© Persiapkan bekal karena perjalanan itu jauh. Tholabul ‘ilmi never ending!
© Kerenkan diri dengan mempercantik lahir dan batinmu.
© Perbaiki diri karena Insya Allah di seberang sana dia pun sedang sibuk memperbaiki dirinya. Yakinlah bahwa wanita yang baik hanya untuk lelaki yang baik pula.
© Ukhti, jaga hijabmu agar senantiasa terpelihara.
© Jaga izzahmu karena kau adalah calon bidadari syurga.
© Terakhir, jika aku boleh memberi saran, isilah penantianmu dengan ukiran tinta cintamu. Buatlah syair, puisi, atau surat cinta untuk sang belahan jiwa. Curhatkan segala perasaanmu selama dalam penantian, tentang cinta, dan rindu. Sekadar menanyakan kabar iman, keadaan, ada di mana, dan sedang apa dia sekarang. Saat ini kau tak tahu untuk siapa suratmu kau tujukan. Allah sedang merahasiakan. Tapi yakinlah, Sang Sutradara kehidupan sudah mempersiapkan yang terbaik untukmu. Berikanlah surat itu saat waktunya tiba. Biarlah waktu yang bicara, karena waktu tak pernah berdusta. insya Allah, virus merah jambu yang mencoba merusak komputer hati kamu di masa penantian , akan ter Scan oleh anti virus imani dan syair cinta untuk yang dinanti. Dan Insya Allah pula, ta’aruf kedua, ketiga, keempat dan ta’aruf-ta’aruf berikutnya di mahligai rumah tangga, akan semakin berbunga dengan adanya syair-syair indah perekat cinta..
Jangan buat penantianmu sia-sia. Bersegera, namun jangan tergesa. Sebelum ijab qobul keluar dari lisan “Sang Pangeran”, hati-hatilah menempatkan perasaan. Karena bisa jadi, cintamu salah kau alamatkan..
Bila yakin ‘tlah tiba, teguh di dalam jiwa
Kesabaran menjadi bunga
Sementara waktu berlalu, penantian tak berakhir sia-sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana Zulaikha jalani hari
Sabar menanti Yusuf sang tambatan hati
Di penantian mencari diri
Bermohonkan ampunan
Dipertemukan…(Epicentrum, menjemput bidadari)
keep istiqomah ukhti

hati seorang wanita

"Wahai para lelaki, sesungguhnya apakah kamu mengetahui dengan benar hati seorang wanita? Tidakkah engkau selalu bertanya, kenapa seorang wanita selalu mudah menangis, sensitif, dan manja?”
Sesungguhnya kami tidaklah sepenuhnya seperti yang selalu engkau gambarkan, wahai laki-laki. Dimatamu, seorang wanita adalah sosok yang cengeng, manja, sensitif, egois.
Sesungguhnya, bukankah sebagian kecil dari hal-hal tersebutlah itulah kami ada untuk menyeimbangimu, wahai laki-laki.
“Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,Kecuali di depan orang yang amat dia sayangi.Dia menjadi lemah”
“Seorang wanita tidak akan menangis dengan mudah,Hanya jika dia sangat menyayangimu, Tiada lagi rasa egonya”
“Dia menangis bukan karena dia lemah, Dia menangis bukan kerana dia menginginkan simpati atau rasa kasihan. Dia menangis, Karena menangis dengan diam-diam sudah tidak mampu bagi dirinya”

Laki-laki…., Hati seorang wanita itu…
1) Sensitif,
Wanita memang lebih sering dikenal karena sifatnya yang sensitif.
Bukan hanya karena dia sedang datang bulan. Bukan bermaksud karena ingin merajuk, tapi mereka hanya ingin bermanja dan mendapatkan perhatian.
2) Halus
Ibarat sehelai sutera, cantik, mulus, lembut dan mudah tercarik dan koyak. Walaupun seorang wanita memaafkan seseorang yang lain atas sebab kesalahan, biasanya WANITA akan ingat kesalahan tersebut untuk disimpan jadi pengajaran. Bukan DENDAM.
3) Ikhlas
Jangan pernah engkau ragukan Ikhlas-nya seorang wanita.
4) Manja
Walaupun dia adalah seorang WANITA yang pandai berdikari, naluri seorang WANITA masih lagi tetap seorang WANITA. Suka bermanja bukan hanya kepada insan yang bernama LELAKI , namun juga sesama kaum.
5) Ego
Wanita yang terlalu sayang akan kekasihnya sanggup menolak ketepi EGOnya apabila bertatap muka dengan orang yang dia cintai.
6) Perhatian
Tanpa kami sadari, seorang wanita akan memperhatikan sekeliling dalam diam.

Laki-laki…
Engkau tahu kalau wanita diciptakan dari tulang rusukmu. Karena itulah dia selalu menjadi bagian dalam hidupmu.
Laki-laki…
Karena kami adalah bagian dalam hidupmu, melengkapi yang tak ada dalam dirimu : perasaan, emosi, kelamahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan penerusmu, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele. Hingga terkadang kamu tidak mengerti mengenai hal-hal itu, kami lah yang akan menyelesaikannya.
Jika ada makhluk yang sangat betolak belakang, kontras dengan dirimu, itulah kami. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hatimu hanya dengan sebuah senyuman, itulah kami… perempuan. Jika ada makhluk yang dapat membuatmu menangis, tersenyum, tertawa, marah… itulah kami perempuan.
Laki-laki…
Jika memang ada hal dapat membuatmu marah dan hal-hal yang tidak kamu sukai, hendaknya kamu lihat lebih dalam.. lebih dalam ke dalam mata kami wahai laki-laki… Karena dari sinilah kamu akan menemukan semua jawaban itu. Karena sesungguhnya kami tidak bisa menyembunyikan isi hati kami dengan sempurna… itu kami… perempuan.
Laki-laki…
Batu yang keras dapat terkikis oleh air. Sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan kami… perempuan.
Rumput yang lembut tidak akan mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang… Seperti itulah kami. Dalam kelembutan, disitulah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuat kami dapat bertahan dalam situasi apapun.
Laki-laki…
Jika kalian berfikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupmu.. Tapi jika perempuan berfikir tentang perasaan laki-laki, itu akan menyita seluruh hidupnya.
Laki-laki…
Berfikirlah lebih jauh jika engkau hendak menyakiti seorang wanita. Karena Allah akan menghitung setiap butiran air mata seorang wanita yang berguguran, apalagi jika dia adalah seorang Ibu dan anaknya dan mungkin anakmu.
Menyakiti seorang wanita, akan sama saja seperti engkau menyakiti perasaan Ibu yang telah melahirkanmu, memberimu nafas kehidupan.

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

renungan..

Teruntuk Ukhti Muslimah di manapun berada..... “semoga Allah swt senantiasa menjaga kesucian harga dirimu di tengah dahsyatnya fitnah dan ujian" ini.......

Ukhti Muslimah.....
Hari ini ada gelisah yang menyusup kedalam jiwaku.Aku tersentak dengan ikatan -ikatan kecemasan.Mataku berembun sebagaimana kaca jendela kamarku yang setiap malam berbasah embun musim dingin yang begitu dahsyat.Tak ada suara selain teriakan – teriakan bathin yang menggema di liang telingaku ketika teringat keadaan di negeri kita yang dirudung fitnah begitu besar.

Ukhti Muslimah......

Kuambil pena setelah kulantunkan untaian do'a. Semoga lantunan pena kegelisahan ini membuat jiwa-jiwamu tersadar akan apa yang sebenarnya kami rasakan. Hingga pena ini tergerak untuk menasihatkan.

Ukhti Muslimah.....

Jika tarian pena kegelisahan ini terlalu latah dan kering , semoga tetesan bening yang membersamai tulisan ini bisa menyejukkan suasana hatimu laksana gerimis ketika hadirnya musim panas.

Ukhti islami yang sedang membaca renungan hati ini , adakah waktu beberapa menit saja di tengah kesibukanmu bersama tugas sekolah/kuliah/kerja..? Dan adakah beberapa saat saja untuk meluangkan isi hati dan perasaan demi membaca tarian pena di lembar putih ini..? Dan adakah sebentuk kesabaran yang setiap sisinya dihiasi perhatian untuk menyelesaikan membaca renungan hati ini hingga akhir..? Aku mohon engkau tak merasa keberatan ataupun waktumu tercuri untuk sekedar mendengarkan renungan hati dari seseorang yang barang kali tak pernah engkau mengenalnya.

Ukhti Muslimah.....

Izinkan tarian pena ini menggores lembut lembaran-lembaran putih ini sebagai lukisan hati aku yang sedang cinta dan cemburu karena Allah swt. Biarkan diri ini berterus terang menuliskan untaian kalimat yang sebelumnya telah aku tulis di lembar hati aku sebelum ku tuangkan di lembar putih ini. aku pun tak mengerti apakah dirimu merasa senang atau malah benci dengan kehadiran renungan hati ini yang tak pernah kau harapkan sebelumnya. aku serahkan semua kepada pemilik hati setiap jiwa yaitu Allah swt...


Ukhti Muslimah.....
Sengaja kutulis renungan hati ini untukmu ,karena aku berharap lewat renungan hati ini bisa menjadi wasilah yang membuat harga dirimu mewangi bak melati yang mekar berseri..

Ukhti Muslimah…

Aku tulis renungan hati ini disaat hati aku kalut dan resah melihat keadaanmu. Hingga terkadang hanya elusan dada sebagai rasa iba yang terpendam didalam jiwa.

Bagaimana tidak iba jika setiap hari aku lihat saudari-saudarimu ditelanjangi auratnya..? Ditelanjangi sehelai demi sehelai pakaian harga dirinya di depan jutaan orang sebagai tontonan para penggembira yang mengabdikan diri kepada hawa nafsu setan.

Bagaimana tidak resah jika tiap waktu slalu kudengar saudari-saudarimu di nodai kehormatannya , bahkan menyerahkan seluruh tubuhnya demi diobral di majalah-majalah murahan yang menjerumuskan ke jurang perzinaan, Jurang yang menjijikkan yang tak pantas dilakukan kecuali para binatang yang tak berakal.

Hmmz…. bagaimana diri ini tak bersedih menangis bahwa sebenarnya pasukan setan itu menggiring mereka ke lembah-lembah jahanam di balik ketertawaan dan kemasyhuran yang sebenarnya adalah tipuan.

Ukhti Muslimah.....

Tidak tahukah dirimu bahwa ada bening yang menetes hangat membasahi dua pipi ini saat melihat keadaanmu..? Akan tetapi seolah dirimu tak pernah mengerti arti sebuah air mata dari seseorang yang mengharapkan kejayaan harga dirimu dalam menopang panji islami bagi dien ini, Hingga akhirnya dirimu enggan mendengarkan nasehat yang dengannya mungkin Allah swt menjadikan wasilah kebaikan bagi dirimu di dunia dan akhirat kelak.

Kutulis suratan hati ini sebagai nasehat uintukmu karena Allah swt semata. Kugores saat mulut ini tak sanggup lagi bicara karena saudari-saudarimu yang tertipu itu semakin membabi buta mengumbar aurat didepan pria, Mereka bangga menjadi mangsa serigala-serigala pengumbar cinta dusta, Seakan mereka tak pernah bersedih dan justru bangga menumpuk dosa setiap harinya. Berzina dengan setiap pria yang diinginkannya demi memuaskan nafsu bejatnya.Berlenggak lenggok bagaikan cacing yang kepanasan di club-club malam, Menghabiskan hari-hari siang dan malam dengan lantunan musik yang melalaikan, Meninggalkan istananya menuju panggung–panggung hiburan. Wajahnya menghitam dibalik polesan bedak tebal yang tak pernah terbasuh sucinya air wudhu yang mencerahkan, Keningnya telah jauh dari sujud sebagaimana bejat akhlaqnya yang tak karuhan.Berdandan dan berdandan demi laris dalam perzinaan.

Oh… betapa jauhnya mereka dari belaian suami tercinta, karena kekasih mereka adalah serigala yang tajam taring dan kukunya. Tak pernah merasakan nikmatnya bercanda dengan anak tercinta karena rahim mereka telah mereka haramkan dari mengandung anak sebagai anugerah dari Arrahman, Rahim mereka kotor dengan air mani haram dan menjijikan . Naudzu b illahi mindzalik

Wahai Ukhti Muslimah......
Tidak sampaikah kabar yang benar dari langit akan kebanyakan penghuni neraka adalah wanita..? Belum datangkah kepadamu akan nasehat dari kitab dan sunnah tentang orang-orang dari kalangan wanita yang di haramkan Allah swt mencium bau jannah..? Padahal bau jannah itu tercium dari jarak 500 tahun perjalanan. Itulah para wanita penggembira di dunia tanpa mengindahkan perintah-Nya.

Ukhti Muslimah.....

Sampai disini aku tak megerti apakah kata–kata ini menembus ke relung hatimu, Hingga membuat dirimu sudi merenung sejenak untuk memperbaiki diri menjadi sesosok muslimah sejati..? Muslimah sejati yang hidupnya bahagia dengan suami setia tercinta hingga di surga. Muslimah sejati yang jiwanya kaya dengan kasih sayang tulus kepada anak tercinta. Dan muslimah sejati yang hidupnya mulia karena menutup auratnya.

Kuharap masih tersisa secuil kesempatan untuk telusuri goresan-goresan pena di lembar putih ini.

Ukhti Muslimah......

Kutulis suratan hati ini saat nuraniku menjerit dan berteriak kesakitan melihat harga dirimu diinjak–injak oleh anjing–anjing durjana yang setiap saat mengintaimu, Mereka menyembunyikan kebuasan nafsunya di balik kata-kata cinta manis dan menawan, Emansipasi dan persamaan gender yang sebenarnya rayuan gombal, Mereka menyembunyikan semua itu padahal hati mereka penuh dengan makar dan tipuan bejat mereka.

Ukhti Muslimah.....

Kedua mata ini sudah sepat membuka dan menatap hari-hari yang ditaburi kemaksiatan dan telinga ini pun juga bosan mendengar musik–musik setan yang dihalalkan pengikut kebatilan, Setiap ruang dan waktu musik-musik itu bergema di telinga dengan syair-syair cinta dusta, Di puja-puja dan dihafal para remaja melebihi cintanya terhadap ayat-ayat al-quran yang mulia, Bahkan ratusan ribu keluar demi menyaksikan konser musik, dengan berdesak-desakan dan berjingkrak ria. Bahkan diantara mereka ada yang meningggal di tempat maksiat bersama iringan suara gitar dan band yang melalaikan.

Ukhti Muslimah......

Sampai kapan air mata ini kan mengering dan sampai kapan kepedihan ini kan berakhir, Aku tak mengerti jawabannya. Yang aku bisa hanyalah memberikan nasehat bagi jiwa-jiwa yang menerimanya, Ukhti islami yang masih tenggelam dalam keterlenaaan, Ku harap engkau segera mengakhiri hari-hari kelabumu dimana bunga-bunga harga dirimu berguguran di tangan kumbang-kumbang tak beradab.

Ukhti Muslimah..…

Biarkan diriku dengan seonggok kesedihan ini meneruskan kembali goresan renungan hati ini. Dan kalaulah boleh jujur hati ini sering kali menangis melihat putri-putri islami di sembelih rasa malunya dengan pisau–pisau mode, dirobek dengan belati emansipasi dan ditusuk-tusuk dengan pedang persamaan gender. Sungguh mereka telah menghalalkan segala cara.demi tercapai tujuan nafsunya.

Ukhti islami…

Musuh-musuhmu telah menyiapkan ribuan wanita yang setia berperang di jalan setan, Mereka memberikan seluruh tubuhnya untuk merusakmu lewat film -film porno majalah-majalah bejat dan jutaan situs terlaknat, Mereka berikan suara indahnya tuk mendendangkan syair-syair setan yang mereka atas namakan dengan cinta, Setiap hari mereka bicara dengan subhat mereka dengan dukungan ratusan media masa.
Ukhti islami yang hatinya masih terbingkai anggun keyakinan bahwa Allah swt adalah Rabb sesembahannya, Kekhawatiran dan kecemburuan dalam hati ini tidak lain karena kebanyakan dirimu telah terperangkap di lorong-lorong fujur itu. Bahkan diantara dirimu telah terbuai dengan ungkapan-ungkapan gombal dari para wanita jalang di layar lebar dan majalah kacangan di pinggir jalan, Diantara dirimu telah terlena dengan rasi-rasi bintang yang tak lebih perkataan syirik yang dihiasi dengan ramalan kebatilan

Ukhti islami…

Aku menghawatirkan karena subhat dalam dirimu akan hijab sebagai pakaian wajibmu dimana mereka memakai kerudung kecil berwarna warni merangsang pandangan mata .Berjalan didepan pria dengan celana jeans dan baju ketatnya. Wajahnya bersolek dan dibumbui parfum yang menyengat setiap orang yang dilaluinya. Mereka tampak islami sebenarnya menodai kemurniaan islam. dibalik kejahiliyahan model baru. Dimanakah mereka diantara hijab islami yang diajarkan Nabi saw..? Dimanakah mereka diantara adab islami yang dicontohkan istri-istri Nabi saw..? Mengapa masih ada muslimah yang bertabarujj bahkan tidak mengenal jilbab sementara al qur’an dia dengar setiap hari..?

Ukhti islami…

Apa yang membuatmu membenci jilbab padahal ia pakaian anggunmu dimata Allah swt..? Apa yang membuatmu ragu dengan jilbab padahal ia menjaga kehormatanmu dari mata-mata jalang, Kenapa engkau lebih menyukai berdandan seronok dengan aurat terbuka menjadi ajang zina mata durjana. Jika bukan ridha Allah swt ridha siapa lagi yang akan engkau cari..?

Ukhti islami…

Kutulis renungan ini untukmu karena ada harga yang harus kau bayar dengan mahal di batas waktu yang tak terhingga, Dan sesungguhnya penggalan nafas yang tak akan kembali ini akan bersaksi dihadapan ilahi. Tapi kenyataannya mengapa masih ada yang begitu tega menggadaikan harga diri dan kehormatan demi selembar uang..? Bahkan harga dirinya tak sewangi bunga lagi karena naik turun sesuai pasaran perzinaan..

Ukhti Muslimah....

Akal sehat yang mana yang rela menjual harga dirinya dengan hanya sebotol sampo atau sebutir sabun untuk telanjang di mata jutaan orang. Ah…barang kali engkau terlalu bermimpi menggapai kemasyhuran dan lupa siksaan sebagai tebusan. Tidak tahukah tubuhmu yang setiap hari kau dandani itu telah ditunggu ulat-ulat busuk yang siap menggorogoti..? Dan dirimu dikenal orang sebagai bintang perzinaan yang didemeni laki-laki biadab yang berhianat pada istri-istrinya, Apakah engkau suka saat kematian menjemputmu dan dirimu menjadi maskot dalam kemaksiatan..?

Hmmz…kuharap engkau mengerti renungan hati ini. Bahwa sesungguhnya aku sangat ingin engkau masuk islam dengan kaffah. Aku ingin dirimu merasakan secuil iman yang setelah itu engkau tak berpaling kepada kejahiliyahan. Aku ingin engkau meneguk setetes hidayah yang membuat kehausan nafsu birahimu terobati selamanya, Semoga Allah swt membuatmu mencintai keimanan dan membenci jalan-jalan kejahiliyahan dan kefasikan.

Ukhti Muslimah.......

Kalau bukan dien ini nasehat apa gunanya pena latah ini ku alunkan. Harapanku minimal nasehat ini membebaskan ku dari tuduhan sebagai ”setan bisu” yang ridha dengan kemungkaran. Lebih jauh dari itu semoga suratan hati ini menjadi wasilah dan hujjah yang mengantarkan ke janah abadi bersanding bersama bidadari.

Saudariku Ukhti Muslimah....

Kuharap engkau tak bosan membaca renungan hati ini, Nasehat yang jujur apa adanya dari seseorang yang cinta dan cemburu karena Allah swt dengan harga diri saudarinya, Kalau bukan karena ridha Allah swt tak akan pernah ku goreskan pena ini untukmu.. Semoga setiap kata yang kau baca dapat kau pahami dan bernilai ibadah disisi Allah swt

Ukhti Muslimah....
Ingatlah para muslimah di zaman sahabat, ridha Allah swt dan Rasul-Nya adalah tujuan utama. Tak bergeming menghadapi ocehan orang-orang musyrik dalam memegang diennya. Bersegera meyambut seruan Allah swt, bahkan dalam berbagai moment mereka adalah rijal yang siap membela Rasulullah saw saat di lukai dan di lecehkan kehormatannya. Asma’,Nusaibah, Khansa tak perlu ku ceritakan tentang mereka karena namanya telah terukir indah dalam sejarah ummah. Pesona teladan yang mekar mewangi bagi para muslimah sejati.

Ukhti Muslimah....
Lihatlah sekelilingmu tentang keadaan kaum muslimah hari ini. Siapakah diantara mereka yang menjadikan para istri Nabi saw dan sahabat sebagai teladan..? Padahal mereka adalah orang-orang yang di janjikan dengan jannah. Bahkan diantara mereka namanya telah tercatat sebagai penghuni surga sedang mereka masih hidup di dunia.

Kenapa wanita-wanita penzina lebih di sukai dan disebut-sebut dari pada sosok mulia itu..? Meniru mereka dari gaya rambut dan pakaian serba terbuka. Bahkan jika mereka terpelosok kedalam lembah zina akan mereka ikuti juga. Dimanakah harga diri itu wahai putri islami....? Dimanakah kesucian diri dari perbuatan busuk itu...?

Lihatlah wahai putri islami, lihatlah dengan matamu yang bersinar betapa ribuan muslimah telah mengabaikan perintah Allah swt. Bahkan mereka tak mengerti bahwa jilbab itu wajib sebagaimana shalat dan zakat, Bahkan mereka akan berdosa jika mereka enggan memakainya, Tapi kebanyakan mereka menutup diri dan mencaci pemilik jiwa yang murni yang menunaikan perintah Allah swt. Siapa yang hari ini tak mencibir orang muslimah yang berjilbab besar dan bercadar. Ejekan-ejekan tak senonoh, kata-kata pedas dan menghina, pandangan-pandangan benci dan marah, serta tuduhan-tuduhan ekstrim dan kolot lekat dari mulut-mulut yang mengaku dirinya seorang muslimah..

Tidakkah mereka melihat dirinya yang lebih hina dengan bermaksiat kepada Allah swt setiap harinya..? Tidakkah mereka sadar akan ancaman siksa Allah swt yang begitu perih..? Dan tidakkah mereka mengerti bahwa harga dirinya telah membusuk dikelilingi makhluk kotor setan penyembah syahwat..?

Ukhti Muslimah....
Jika serigala hewan itu hanya menginginkan daging, tapi serigala manusia menginginkan sesuatu yang lebih berharga dari itu, Dia ingin engkau kehilangan harga diri. Mereka berusaha memburu harga dirimu dan merobek-robek dalam ranjang perzinaan setelah itu engkau ditertawakan karena engkau bagaikan binatang jalang yang tak punya lagi harga diri kemudian dijadikanlah engkau ajang jual beli bagi para penyembah birahi.

Ukhti Muslimah....
jangan tertipu kebusukan makar setan yang dibalut dengan cinta-cinta palsu seperti valentine day. Betapa hari itu telah menjadi sakral bagi penodaan yang berkedok cinta dan kasih sayang, Berapa harga diri telah melayang dalam kepalsuan dan kenaifan Bahkan mereka mengenangnya sebagai hari bersejarah tentang kebusukan cinta mereka, mencatatnya didalam agenda dan seolah dosa-dosa itu terasa manis saat di kenangnya,Naudzubillahi mindzaliq..

Tidakkah engkau melihat wanita-wanita kafir penyembah syahwat yang hidupnya bergelimang dengan zina setiap harinya..? Bahkan mereka membunuh anak dalam perutnya sebelum ia dilahirkannya..? Entah berapa ribu anak yang dibunuh dari berzina, entah berapa ribu pula anak yang hidup tak mengetahui siapa bapaknya, Hmmz…begitukah yang kau cari wahai Ukhti Muslimah....????? 
Saudariku….

Tak perlu aku ceritakan tentang pacaran yang telah menjadi tuntunan bagi para pemuda umat ini, Hati ini diris-iris ketika masuk dan melihat sosok-sosok pemuda-pemudi di universitas-universitas islam,di Mall,pinggir jalan juga tempat rekreasi Duduk berdua-duaan di kesepian asyik pacaran.
Jilbab gaul yang tak karuan, pergaulan bebas yang telah dihalalkan. Musik-musik yang dilantunkan pengganti al qur’an . Hanya beberapa gelintir ihwah mahasiswa dan akhwat lainnya yang Allah swt selamatkan dari kejahiliyahan itu, Dan itu pun mendapat tekanan dari berbagai kalangan, Semoga Allah swt teguhkan jiwa mereka.

Ukhti Muslimah....
Tahukah engkau bahwa seseorang akan diadzab karena cinta yang ia sekutukan karena Allah swt..? Pahamkanlah dirimu bahwa rindu-rindu palsu itu ibarat kerak dosa didalam qolbu yang menghalangi beningnya hatimu dari hidayah Allah swt..? Dan mengertikah cinta selain Allah swt itu tidak pernah akan abadi meskipun ibarat Romeo dan Juliet..?

Lantas mengapa begitu mudahnya kau obralkan cintamu dengan seseorang yang berkata “I LOVE YOU” untuk merayumu..? Kenapa kata-kata itu membuatmu luluh tak berdaya dan kau berikan seluruh dirimu kepada laki-laki asing yang bukan suamimu..? Kenapa kata kata itu menjadi berhala didalam hatimu dan kau nodai cinta Allah swt..? Kenapa wahai putri islami kata yang sebenarnya bisikan iblis itu membuat dirimu gelisah tidur dan jiwamu melayang-layang..?

Semua itu karena engkau tak mengerti akan cinta Allah swt, Dan ruang hatimu kau biarkan kosong dengan cinta-cinta setan, Lupakan kata kata itu dari hatimu kecuali suamimu yang Allah swt halalkan sebagai bajumu. Jadikanlah cintamu ladang pahala, Ladang pahala yang tumbuh dari akar-akar ma’rifatullah, Dan batangnya kuat perkasa menjulang keangkasa dengan tauhidulloh. Jagalah cintamu, awasi jangan pernah lengah hingga engkau berlabuh di dermaga ketenangan jiwa yang bernama pernikahan islami yang diberkahi.

Hmmz… betapa banyaknya muslimah hancur dengan cintanya yang liar diantantara serigala-serigala buas. Demi hawa nafsunya yang berkata atas nama cinta sejati mereka serahkan seluruh tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki untuk di nodai. Bahkan demi cinta palsunya ribuan orang rela bunuh diri.

Ukhti Muslimah....
Cobalah berfiikir bening dan jernih. Tanyakan dengan jujur kepada nuranimu yang lembut itu. Tentang kemasyuran yang kau buru atau pun kebebasan yang kau tuju. Apakah kebebasan yang kau maksud itu kebebasan berkencan dan berzina, seperti wanita-wanita kafir penyembah syahwat..? Apakah berjingkrak ria dikonser musik itu kebebasan yang kau cari..? Ataukah berdandan seksi didepan umum itu yang kau maksud..? Cobalah tanyakan lagi semua itukah kebahagiaan seorang wanita..? Ataukah dengan tunduk dengan syari'ah Allah swt Menjadi wanita shalehah yang terjaga auratnya..? Yang dibelai suami dengan mesranya kasih sayang dalam keluarga. Begitu juga didamba putra dan putri tercinta dalam membina keluarga bahagia.

Tanyakanlah wahai Ukhti Muslimahku......

Demi Allah tanyakan kepada pemburu syahwat itu. Apakah mereka rela jika anak cucunya kelak menjadi biduanita yang dihargai dengan selembar uang..? Apakah mereka tega melihat anak-anaknya dicengkram serigala-serigala buas yang siap merobek harga dirinya..? Tanyakan pada mereka yang setiap malam menjual diri di club-club malam menjadi wanita penghibur. Apakah mereka mendapatkan kebahagiaan dengan tidur bersama laki-laki buas dan relakan mereka jika putrinya kelak seperti dia yang tak punya harga..? Tanyakan wahai putri Islamiku, tanyakan jika engkau masih ragu. Tentang orang yang termahsyur diantara penyembah syahwat itu, tanyakan kepada mereka yang berlenggak-lenggok disorak sorai tepukan tangan jutaan orang. Kebahagiaan seperti apa yang dia cari dibalik keternodaaan harga dirinya.

Ukhti Muslimah....
Kenapa kebanyakan engkau tak sadar bahwa kebanyakan wanita telah menjadi barang dagangan di tangan penyembah syahwat, Lihat dan bukalah matamu disepanjang jalan penuh dengan pampangan wanita telanjang disapu mata sembarang orang. Lihat wahai putri Islamiku disetiap produk barang kecantikan wanita dijual dengan kemurahan. Dan iklan Tv pun setiap detik seolah tak berhenti memamerkan aurat wanita. Siapakah diantara bintang Tv yang paling terkenal..? Tidak lain wanita yang paling berani menjual harga dirinya. Dan tak perlu kau tanya tentang koran murahan dan majalah rendahan disudut-sudut jalanan yang memamerkan wanita telanjang penghibur preman jalanan.

Apa yang kau cari wahai putri islamiku di balik semua itu...? Apa yang kau dapat dengan berkencan dan foto bersama dengan orang orang fasik pembela musik...?
Apa gunanya menghabiskan masa mudamu dengan pacaran bersama laki-laki yang belum tentu jadi suamimu..?

Ukhti Muslimah....
Ku harap engkau masih bersamaku hingga akhir renungan hati ini, Aku selalu dirundung duka dan dibalut rasa resah selama dirimu tak mau mengerti atau kau anggap angin lalu tentang apa yang aku ungkapkan di lembar putih ini. Bukannya diri ini ingin dikenang, sama sekali tidak wahai Ukhti islamiku, Aku tidak ingin setiap muslimah menjadi mangsa bagi serigala-serigala buas penyembah syahwat dan aku tidak ingin mereka nantinya menyesal karena merasa mengkhianati calon suaminya meskipun mereka tak mengetahuinya saat ini.

Ukhti Muslimah....
Jika fitrahmu yang lembut itu masih murni, dan jika nalurimu yang halus itu belum terkoyak dan ternodai aku yakin, ya demi Allah aku yakin engkau akan menemukan jalan kembali dari kebimbangan yang engkau hadapi. Tidak lain dan tidak bukan dengan mengetuk pintu Allah swt yang terbuka bagi siapa saja siang dan malam.

Saudariku berhentilah dari kefujuran itu. Engkau adalah calon ibu yang menjadi teladan bagi putra-putrimu. Jauhilah teman dan tempat-tempat yang akan menyeretmu kejurang kehinaan, Dan mulailah mengenal Allah swt dengan menuntut ilmu dihalaqah halaqah kajian keislaman.

Ukhti Muslimah....
Temanilah jiwa-jiwa yang tegar yang menjaga syari'ah Allah swt dan saling menasehatilah dalam ketaqwaan dan kesabaran.

Ukhti Muslimah....
Setelah kau baca renunganku ini aku berdo'a semoga engkau menjadi permata yang selalu berkilau menyejukkan pandangan suamimu yang shaleh, Begitu juga menjadi teladan bagi keluargamu dan anak anakmu,Hingga bisa menjadi pelangi islam yang indah itu menghiasi setiap rumah tanggamu.

Dan maafkan aku jika kata-kata dilembar putih ini terlalu hambar dan kasar. Namun aka yakin engkau lebih tahu apa yang harus kau lakukan setelah membaca Artikelku ini. Memang tak pantas diri ini menulis banyak karena memang bukan ulama yang pantas menuliskannya,Bukan pula seorang pujangga yang kata-katanya bagai mutiara gemerlap didalam jiwa. Namun aku hanya seorang yang ingin menyampaikan nasehat kepada saudaranya satu agama.

Jika pena yang latah ini menuliskan kata-kata yang mengiris pilu hatimu, maka bukan itu maksudku renungan hati ini tak lebih hanyalah wasilah yang semoga bersamaan membaca surat ini maka bersama pula turunnya hidayah atas dirimu, Ya aku sangat berharap seperti itu.

Ukhti Muslimah....

Engkau mempunyai andil yang besar dalam meretas jalan panjang perjuangan, Entah apa jadinya jika wanita muslimah bertingkah laksana wanita kafir yang Allah swt janjikan jahanam. Sekali-kali jangan lah engkau tertakjub, dimata Allah swt mereka tak ada harganya dengan wanita budak yang beriman, Keindahan sejati itu bukan diwajah dan tubuh tapi dalam keshalehahan dan akhlak yang terpuji, Engkau lah seharusnya pemilik keindahan itu, Ya.. hanya engkau wahai putri islami.

Dan inilah akhir dari renungan hatiku. Mudah mudahan akhir renungan ini mengakhiri pula kebimbanganmu untuk memutuskan menjadi muslimah sejati. Begitu juga menjadi akhir dari hari-hari lalumu yang penuh kejahiliyahan.

Saudariku tak ada yang terlambat untuk menjadi 'Muslimah Sejati'. Buang kata kata, ”TAPI AKU BELUM MANTAP, NANTI KELUARGAKU GIMANA..?”. Tak ada kata “NANTI“ bagi pribadi yang ingin mekar mewangi. Dan tak ada kata “TAPI” untuk merubah diri lebih berseri.

Saudariku…

Allah swt setia menanti taubatmu setiap pagi siang serta sore dan malam hari. Segeralah bertaubat sebelum mentari terbit dari barat atau nyawa telah sampai ditenggorokan dengan mengucap,

Astaghfiruuka wa 'atuubu ilaih.

"Aku memohon ampunan dan aku bertaubat kepada Allah."

Sekarang katakan pada dirimu sendiri :
“AKU HARUS MENJADI MUSLIMAH SEJATI, HARUS DAN HARUS APAPUN YANG TERJADI”.
Saudariku aku sangat yakin dengan dirimu. Kau bisa mewujudkan cita cita mulia itu. PERCAYALAH..!!!