Total Tayangan Halaman

Rabu, 14 September 2011

cinta salah alamat..

Bismillahirrahmanirrahim..

”Dyah, kenapa menangis?” tanya seorang sahabat & membelai jilbabku penuh tanya.

”Gak ada apa2 koq Ai.." seraya tersenyum berusaha menyembunyikan rasa sedihku.

”Ayolah ceritakan padaku, siapa tahu aku bisa membantu" Aini membujukku untuk bercerita.

"Saat ini aku tidak bisa mengontrol hatiku, mencemburui apa yang seharusnya tidak boleh ku cemburui, karna dia bukan milikku dan tak halal bagiku” ucapku pelan.

“Ikhlaskan saja Dyah, jangan terlalu kamu pikirkan laki-laki itu, karna belum tentu dia peduli padamu” jawab Aini menghibur.

“Aku yakin & insyaallah nanti akan datang seseorang yang juga lebih baik dari dia” Aini mencoba memotivasiku.

”Sulit Ai, aku sudah berharap besar padanya.” 

”Aku tahu itu sulit, tapi bukan berarti gak bisa kan. Rasamu padanya sudah berselimut nafsu Dyah, makanya sulit untukmu melepasnya dan melupakannya. Bila cintamu hanya bersandar pada-Nya, orang yang belum halal bagimu tak akan membuatmu bersedih berlama-lama apalagi sampai putus asa seperti ini. Apa kamu gak yakin dengan janji Allah? Dia bukan jodohmu Dyah, jangan sia-siakan air matamu demi cinta yang belum halal, demi seorang yang sama sekali tidak tau perasaanmu yang sesungguhnya, kau hanya mencintainya dalam diammu saja” ucap Aini sedikit tegas.

Sahabatku Aini mencoba mengingatkanku dan membuatku tersadar hanya cinta-Nya yang harus kuharapkan. Bukan cinta dia yang sama sekali tak halal bagiku. Astaghfirulloh.. Sungguh bodohnya diriku terjerumus dalam cinta yang terlarang.
===========================

Sahabat, ingatlah cinta kepada makhluk hanya sebuah aplikasi cinta kepada-Nya, kepada Allah tentunya. Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang “Mabuk Cinta” terhadap dunia dan isinya.

Ketika cinta yang di wakili oleh setan maka nafsulah yang akan berbicara. Setan lah yang akan membuat kita berbuat maksiat atas nama cinta.. Naudzubillah..

“Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih” ( An Nahl 63 )

Sungguh setanlah yang membuat kemaksiatan indah di mata kita, dan kita dengan pasrahnya rela di butakan syetan cinta dalam ketidak halalan. Cinta seperti inilah yang membuatmu menangis berkepanjangan karna cinta yang tidak halal.

Singkirkanlah setan cinta itu dalam hatimu ketika cinta yang belum halal bagimu meninggalkanmu, gantikanlah cintamu pada cinta-Nya, cinta pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka engkau akan di mudahkan untuk mendapakan kekasih sejatimu. Karna Allah lebih mengetahui yang lebih baik bagimu.

Apabila kita mencintai sesuatu tentu kita akan selalu mengingatnya, menyebut namanya, itu pun yang akan kita lakukan ketika cinta yang tak kekal itu meninggalkanmu, gantikan dengan menyebut dan mengingat pada Sang Maha Pecinta Yang Kekal.

Ladang cinta yang di sirami oleh cinta-Nya tentu akan terus subur dan tumbuh terus menjulang sehingga sampai di jannah-Nya.. Subhanalloh..

Sahabat, memang sulit melupakan seseorang yang telah kita taruh harapan besar padanya, tapi sungguh selalu mengingatnya pun hanya akan menjauhkan kita pada mengingat-Nya. Hanya dengan dekat dengan-Nya, dengan Sang Pecinta Sejati, cinta palsu yang didukung setan itu akan hilang. Yakinlah, Allah akan terus dekat denganmu dan tak akan membiarkanmu hidup tanpa-Nya.

Janganlah kau kejar cinta duniamu, tapi kejarlah cinta akhiratmu. Maka cinta dunia akan mengikutimu saat engkau mengejar cinta akhirat.

Biarkan ku kehilangan dia dan tidak mendapatkan cinta yang tak halal bagiku, tapiku kan mendapatkan yang jauh lebih indah. Cinta pada Sang Maha Pecinta.

Dan untuk dia yang tak halal bagiku, yang membuatku larut dalam cinta yang terlarang, semoga kau pun cepat diberi hidayah dan disadarkan oleh sang Maha Pecinta Sejati, bahwa cinta yang kau jalin dengan wanita yang tidak halal bagimu dan juga bukan istrimu adalah suatu kesalahan besar.

Aamiin Allohuma Aamiin..

Wallahu’alam bi Showwab.




Dalam kesendirian, Dyah 14 September 2011



Tidak ada komentar:

Posting Komentar